WELCOME TO GHOSTNET-CREW.BLOGSPOT.COM
Keterangan Mahasiswi Moestopo Maharany Suciyono
Mahasiswi Moestopo Maharany Suciyono akhirnya muncul ke hadapan publik. Nama Maharany menjadi buah bibir setelah KPK menangkapnya di Hotel Le Meridien bersama Ahmad Fathanah, orang dekat mantan Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq.
Maharany menggelar jumpa pers di Hotel Nalendra di Jl Kebon Nanas, Jaktim, Selasa (5/2). Perempuan yang akrab disapa Rany ini muncul dengan kerudung warna cokelat.
Desas-desus soal Rany dengan cepat beredar luas. Dikabarkan keberadaan Rany di Le Meridien tidaklah cuma-cuma, dia dibayar Rp 10 juta. Uang itu yang diambil dari bagian Rp 1 miliar suap yang akan diberikan kepada Luthfi dari, sebuah perusahaan importir daging.
Maharany mengakui pertemuan itu. Tapi dia membantah melakukan hubungan intim dengan Ahmad Fathanah dan jadi gratifikasi seks. Menurutnya mereka cuma makan malam saja. Maharany juga tak tahu menahu dengan kasus tersebut.
Apa saja yang disampaikan mahasiswa cantik itu soal malam tersebut.
1. Mengaku tidak munafik
Maharany mengakui pertemuannya dengan Ahmad Fathanah. Dia juga
tak menolak ketika orang dekat Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq
memberinya uang Rp 10 juta di kafe hotel tersebut.
"Namanya manusia, saya tidak munafik, saya terima uang itu,"
kata Rany dalam jumpa pers di Hotel Nalendra di Jl Kebon Nanas,
Jakarta Timur, Selasa (5/2).
Rany mengatakan, dirinya sempat menanyakan maksud pemberian uang
tersebut, karena dia baru saja mengenal Fathonah. "Ini uang buat apa?
Dan dia (Ahmad Fathanah) bilang kalau uang itu untuk perkenalan,
" ujar Rany.
Menurut Rany, dia tidak mengenal Fathanah, dia hanya mengetahui
kalau orang dekat Luthfi Hasan Ishaaq itu adalah pengusaha.
"Yang saya tahu dia (Fathanah) pengusaha," tegasnya.
2. Mengaku cuma makan malam
Maharany membantah menjadi alat gratifikasi seks bagi politisi yang
ditangkap KPK di hotel itu. Dia mengaku cuma makan malam saja.
"Saya ingin meluruskan, saya ditangkap saat berada di kafe bukan
di kamar," kata Maharany.
Menurutnya dia dan Ahmad Fathanah hanya makan malam.
Tidak melakukan hubungan intim. Dia menepis berita miring
seputar dirinya.
3. Rp 10 juta untuk berkenalan
Maharany mengaku menerima uang Rp 10 juta. Uang sebesar
Rp 10 juta yang diterimanya sebagai tanda perkenalan dari
Ahmad Fathanah.
"AF (Ahmad Fathanah) bilang ini Rp 10 juta sebagai tanda perkenalan,
" ujar kuasa hukum Maharany, Wisnu Wardana di Hotel Nalendra
di Jl Kebon Nanas, Jaktim, Selasa (5/2).
Menurut Wisnu, saat pertama kali berkenalan Ahmad mengaku
sebagai pengusaha. Kala itu Rany sapaan Maharany percaya saja,
tanpa bertanya lebih jauh identitas pria yang ternyata sudah
memiliki anak dan istri.
"Rani tidak tahu AF terkait partai mana dan politik mana
segala macam. Yang Rani tahu AF adalah pengusaha. Rani baru
tahu AF dari parpol oleh penyidik KPK," katanya.
4. Minta maaf pada rakyat
Indonesia
Maharany mengaku terpukul dengan kasus suap dan pemberitaan
seputar dirinya. Dia juga meminta maaf atas peristiwa itu.
"Rany minta maaf seluruh masyarakat indonesia khususnya
kaum perempuan," ujar Rany dalam jumpa pers di Hotel Nalendra
di Jl Kebon Nanas, Jakarta Timur, Selasa (5/2).
Rany sadar psikologis ibunya terganggu dengan adanya
masalah tersebut. Apalagi ketika nama lembaga pendidikannya
disebut-sebut. "Rany juga minta maaf sama kampus karena
telah rusak nama baik kampus dengan mencuatnya masalah ini,
" kata dia.
Rany shock ketika dia juga ikut digelandang KPK atas kasus suap
impor daging sapi di Le Meridien. "Saya shock lah kaget, saya
enggak tahu bisa seperti itu. Kenal (Ahmad Fathonah) saja baru,
" tegas Rany.
5. Kenal di Sency, makan malam
di Le Meridien
Seperti pengakuan yang sudah disampaikan Maharany sebelumnya,
pengacara Rany Wisnu Wardana menjelaskan, kliennya sebelumnya
tidak mengenal Ahmad Fathanah.
"Jadi sebenarnya Rani sebelumnya tidak mengenal siapa AF,
dia sedang berada salah satu kafe di Senayan City. Di situ AF
melihat Rani, namun dia tidak berani berkenalan dan
memberikan nomor telepon atas nama Ahmad di secarik
kertas yang diberikan oleh waiters," jelas Wisnu.
Fathanah, lanjut Wisnu, meminta pelayan kafe memberikan
nomor telepon itu saat Rani hendak ke toilet.
Saat keduanya bertemu di Hotel Le Meredien, Maharany
kemudian menanyakan jati diri Fathanah. "Setelah bertemu
dia tanya AF siapa. AF ngaku Ahmad Fathanah dan pengusaha,
" ujar Wisnu.
Keduanya lalu mengobrol di kafe dan saat itulah penyidik KPK
menangkap mereka.
sumber : www.merdeka.com
0 opmerkings:
Plaas 'n opmerking