Butuh Do’a Orang Lain untuk Sukses
Sukses secara harfiah selalu diterjemahkan berhasil dalam harta dan finansial. Sangat jarang dipahami orang, bahwa sukses bukan hanya merupakan seberapa kita bisa mengumpulkan kekayaan atau kehormatan. Lebih dari itu kesehatan salah satu diantaranya juga merupakan sukses. Dan sukses bukan hanya wujud dari kegigihan seseorang yang berusaha mendapatkannya tapi juga merupakan wujud do’a-do’a orang lain seperti do’a kedua orang tua (ibu dan bapak) untuk anak-anaknya agar supaya sukses.
Dalam satu kesempatan, dengan kegigihan seseorang yang memulai perjuangannya dari bawah. Dalam hal ini saya mengisahkan seseorang bernama Darto. Darto merupakan seorang anak petani sayur di daerah lereng gunung. Sedari kecil Darto hijrah ke kota lain untuk mengenyam pendidikan. Karena tidak adanya finansial yang mencukupi Darto akhirnya memilih tinggal di pesantren yang sekaligus menjadi tempat belajarnya. Dia memilih pesantren karena dana yang dikeluarkannya bisa suka rela dari pada dia harus tinggal di rumah kost atau tinggal di asrama sekolah.
Dalam perjalanannya Darto selalu sungguh-sungguh baik menjalankan belajarnya di sekolah mau pun di pesantren. Dia sangat rendah hati dan baik sehingga siapapun selalu mengulurkan tangannya untuk membantunya. Seperti halnya gurunya ketika Darto ingin melanjutkan kuliah, karena melihat pribadi Darto yang pintar, rajin dan baik dengan senantiasanya guru Darto menuntunnya untuk belajar dan berusaha supaya anak didiknya bisa masuk ke kampus negeri dan di usahakan untuk mendapat beasiswa.
Dengan ketelatenan seorang guru dan kegigihan Darto sendiri akhirnya Darto mampu masuk ke kampus negeri dengan mendapat beasiswa. Lantas bagaimanakah kisah Darto berikutnya?
Darto tetap fokus mengejar cita-citanya untuk sukses. Doa’a orang tua selalu mengiringinya sehingga meski orang tua Darto tidak dapat mencukupi biaya sekolahnya Darto tetap mampu melanjutkan pendidikannya hingga ia mendapat gelar sarjana.
Seusai merampungkan kuliahnya dan mendapat gelar sarjana Darto akhirnya memulai bekerja di salah satu perusahaan di ibu kota propinsi hingga beberapa waktu kemudian Darto sukses menjadi pengusaha. namun apakah selamanya lankah Darto berjalan mulus?
Ketika Darto sudah mendapat kesuksesannya yaitu berupa finansial. Darto juga mendapatkan kenyamanan dalam hidupnya yaitu ketika mungkin dulu ia sering berangkat sekolah dengan jalan kaki, sekarang kemana pun dia pergi dia selalu membawa mobil mewahnya. Ketika dia membutuhkan sesuatu dia juga tinggal memerintah orang namun dia tidak menikmati itu mana kala dia sering sakit-sakitan.
Pernah suatu ketika dia mendengar kata-kata dari orang lain “Uang banyak tapi tidak bisa menikmatinya karena harus sering ke dokter.” lalu ada seorang juga pernah berkata “Hati senang walau pun tak punya uang.” dia mendengar kata-kata itu dari seorang anak kecil yang sedang mengamen, lalu dengan uang recehannya anak kecil itu bisa menikmati makan nasi rames.
Dia sedih mendengar dan melihat demikian. Lalu dia berjalan ke arah anak kecil itu dengan tertatih menahan penyakitnya. Dengan nada polos anak kecil itu berucap “Ada apa bapak?”
Darto mengusap kepala anak kecil itu dan mengingat ketika ia masih kecil “Kamu tinggal dimana?” tanya Darto pada anak kecil tersebut.
Anak kecil tersebut terdiam beberapa saat karena dia tidak mempunyai tempat tinggal apa lagi orang tua.
“Saya kalau tidur di toko-toko itu bapak.” jawab anak kecil.
Darto kaget ketika melihat toko yang ditunjuk anak kecil itu ternyata toko miliknya. Dia ingin menangis mengeluarkan air mata, ternyata ketidak mampuannya ketika ia masih kecil hal itu masih beruntung jika dibanding dengan anak kecil dihadapannya.
“Kamu mau sekolah?” tanya Darto.
“Sekolah?!” wajah anak kecil itu ceria lalu anak kecil itu menunduk “Sejak bapak dan ibu meninggal saya tidak sekolah lagi. Sekolah mengeluarkan saya karena saya tidak ada biaya.” kata si anak itu.
“Kamu pulang dengan bapak sekarang ke rumah bapak, besok pagi-pagi kamu mulai sekolah.” kata Darto.
“Benarkah?” tanya anak kecil itu semangat “Ya Allah ya Tuhan, baik sekali bapak ini. Tolong peliharalah kekayaannya serta sehatkanlah badannya.” do’a si anak dalam hati.
Suatu mukjizat, do’a anak kecil itu di ijabah oleh Allah. Darto yang tadinya sakit-sakitan tiba-tiba kesehatannya mulai pulih dan segar bugar. Usahanya juga semakin maju dan berkembang. Dia juga memperkerjakan orang-orang yang tidak mampu sehingga kesejahteraan merata dan semakin banyak pula yang mendo’akannya.
0 opmerkings:
Plaas 'n opmerking