Muhammadiyah Tak Hanya "Ngomong", Tapi Harus Lebih Banyak Bertindak
Purbalingga – Warga Muhammadiyah harus mengerti dan mau mengamalkan 7 prinsip ajaran yang diwariskan pendirinya KH Achmad Dahlan. Setiap pemimpin dan kader Muhammadiyah harus lebih banyak bertindak dengan beramal kabajikan.
Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jateng Drs H Musman Thalib M.Ag menuturkan Indonesia butuh figur pemimpin seperti Ahmad Dahlan. Meski memegang teguh prinsip, Ahmad Dahlan memiliki pemikiran yang progresif dan terbuka. Menyukai perbedaan dan membangun dialog antar perbedaan itu. Dia juga peka terhadap masalah yang dihadapi masyarakatnya dengan melakukah dakwah gerakan.
“Ketika kita ingin mensejahterakan umat, sebagai warga Muhammadiyah kita tak boleh hanya pada ucapan. Tak hanya “Ngomong” saja. Tapi ditekankan selalu bermuara pada tindakan atau amal ibadah,” katanya usai melantik Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM), ‘Aisyiah, Nasyiatul ‘Aisyiah, Pemuda Muhammadiyah dan Tapak Suci Putra Muhammadiyah Purbalingga di komplek Perguruan Muhammadiyah setempat, Selasa (17/5).
Dia mengungkapkan, bagi para pemimpin yang baru dilantik tujuh prinsip itu sangat mutlak diamalkan. Dia meminta semua pengurus organisasi sebesar Muhammadiyah selalu mempertanggungjawabkan perbuatannya kepada Allsh. Memupuk ikatan persaudaraan dalam kebersamaan sejati dan selalu menambah ilmu agama dan umum serta mengamalkan ilmunya. Selain itu mau melakukan perubahan bila membawa kebaikan umat dan berani mengorbankan hartanya sendiri.
“Dan yang paling berat adalah iklas dan bersih. Kalau di kritik mari kita instropeksi diri. Kalau-kalau kritikan itu betul. Kalau di puji Alhamdulillah dan kita harus mampu meningkatkan amal ibadah kita,” katanya.
Bupati Purbalingga Drs H Heru Sudjatmoko M.Si dalam sambutannya mengatakan syiar agama dan amaliyah warga Muhammadiyah dalam berbagai bidang sangat bermanfaat bagi masyarakat. Termasuk yang ada di wilayah kabupaten Purbalingga.
Dia berpesan kepada pengurus yang baru agar kebiasaan baik yang sudah berjalan antara pemerintah dengan Muhammadiyah harus terus dilanjutkan.
“Pemkab tidak dapat berjalan sendiri dalam mengatasi kemiskinan. Anggarannya terbatas. Karenanya partisipasi dari berbagai pihak sangat berarti. Termasuk dari warga Muhammadiyah di Purbalingga,” katanya.
Sementara itu, Ketua PDM Purbalingga periode 2010-2015 Drs HM Wahyudhiana MMPd mengungkapkan selama ini PDM Purbalingga telah memiliki 233 amal usaha berupa lembaga pendidikan dan sosial. Kegiatan Lembaga Amil Zaka Infak Sodaqoh (LAZIS) Muhammadiyah telah dilaksanakan di cabang-cabang. Meski masih ada yang menggunakan istilah Bazis, Lazmu dan Bapelurzam.
“Kami juga terus menggalakan kegiatan majelis ta’lim ahad pagi. Kegiatannya rutin dilaksanakan keliling hampir 50 masjid seputar Purbalingga. Termasuk di Pendopo Dipokusumo (Bupati) dan Pendopo Cahyana (Wakil Bupati). Pesertanya antara 2000 – 3000 warga tiap pertemuan,” terang Wahyudhiana yang terpilih dalam musda Muhammadiyah di SMK Muhammadiyah, Januari lalu.
Acara pelantikan diakhiri dengan Tauziah Wakil Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Dr H Abdul Mukti M.Ed.
Sumber: Purbalinggakab
0 opmerkings:
Plaas 'n opmerking